HATI YANG TERLUKA WAKTU ITU
PARAS SESOSOK KELUARGA
19 usia pada seorang remaja yang masa-masa mudanya, ia tidak meneruskan sekolahnya karena dia tidak memilik biaya hidup namanya Launa Rita Andara, dia memiliki keluarga yang sangat sederhana tidak bertingkah laku aneh pendiam tapi suka menolong. Wanita ini berasal dari perdesaan dan sebuah bukit kecil kampung pedalaman. Wanita yang berpanggilan Rita ini tidak malanjutkan sekolah sejak lulus SMP dikarenakan tak ada biaya untuk meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi...
Rita bekerja sebagai buruh pabrik sebuah pabrik di dekat rumahnya.. Rita tinggal bersama seorang adik yang bernama Launi Lita Andira yang biasa disebut dengan Lita. Mereka berdua hidup sendiri tanpa orang tua Sejak umur 12 tahun, usia mereka berselisih 2 tahun, selama mereka hidup mereka dibiayai oleh Negara dan bantuan warga sekitar yang biasa disebut pak Usnan. Pak Usnan ini berusia 60 tahunan tinggal bersama seorang Istrinya 56 tahun. Setelah kedua bersaudara itu cukup dewasa Rita pengen hidup sendiri tanpa membuat beban Pak Usnan, karena hari demi hari pak Usnan kondisinya sangat lemah. Selama itu orang tua mereka meniggal karena keduanya berpisah ibunya yang tak berdaya akibat merasakan ayah Rita yang hobbynya main perempuan, mabuk-mabukkan, berjudi dan tawuran. Ketika itu semenjak ayah Rita meninggalkan ibunya, ibu Rita sakit-sakitan hingga meninggal sejak Usia Rita 12 tahun dan Lita 10 tahun.
Kini Rita dan Lita sekarang hidup mendua bersama adik dan kakak yang rukun. Kini Lita yang berusia 17 tahun tidak bisa meneruskan sekolah karena terdesak biaya, tapi tak semudah itu Rita menyerah untuk menyekolahkan adik kesayangannya itu. Ketika diteras yang penuh dengan debu... angin semilir dari perkebunan warga... ketikar itu Rita menghampiri Lita...
“Lit...., sedang apa kau ini? Kenapa gak masuk di rumah, ini sudah sore.. hampir malam lhoo...!”
kata Rita.
“gak ngapa-ngpain kak?, aku sedang duduk nyantai aj.. kok.. emangnya ada perlu ap sehingga kakak menyuruh masuk?”
jawab Lita.
“gak Lit... kamu itu masih muda banget, jadi kakak saranin kamu lanjutin sekolah ya?” kata Rita.
“gak kak Lita kasihan sama kakak, Lita gak mau nyusahin kakak hanya tuk biayain sekolah Lita, Lita gak mau kak?”
Lita tetap menolak tawaran Rita.
Akhirnya pada waktu itu Rita berusaha keras membujuk adik kesayangannya agar melanjutkan sekolah, akhirnya lama-lama dibujuk oleh Rita Lita pun memenuhi perintah kakaknya itu, demi masa depan mereka Lita tidak mau mengecewakan kakaknya yang berusaha menyekolahkan Lita. Akhirnya Lita masuk sekolah dengan senang hati. Pagi itu Rita berpesan pada adikknya.
“Lita.. sarapan dulu!” kata Rita.
“iya kak Rita....” jawab Lita.
“nanti di sekolah belajar yang rajin, pulang sekolah langsung pulang dan jangan bergaul bersama teman yang nakal...”
kata Rita.
“beres...., masak Lita menyia-nyiakan usaha kakak.. pasti Lita belajar yang rajin dan tekun kok?” jawab Lita.
Setelah mereka sarapan barsama.. keduanya berangkat dan beraktifitas sendiri-sendiri. Rita bekerja di pabrik dan Lita sekolah.
Dalam hati dan pikiran Rita hatinya senang sekali tetapi satu hal yang tidak mau Rita kecewa Rita tidak mau adikknya terpengaruh oleh pergaulan yang bebas. Tidak lama kemudian seorang laki-lakii menghampiri Rita di teras rumahnya suara sepedah motor ternyata.
“tiit...itit...ttitittt........”
begitu laki-laki itu membunyikan motornya di depan rumah Rita..
“iya-iya siapa sichh....”
Rita berteriak.
Ternyata Pangga yang menjemputnya, mereka kenal sudah lama sekali sejak usia 10 tahun, hidup mereka tidak jauh berbeda tetapi sama persis. Tapi yang Rita tidak suka pangga tidak bisa berusaha bekerja, yang dilakukan setiap hari hanya membantu orang tuanya mengolah perkebunan orang tauanya. Tetapi hati Rita sudah terpaku olehnya.
Mereka saling mencintai dan menyayangi, sehingga kemana-mana mereka selalu bersama, setiap hari Rita selalu di antar jemput oleh pangga. Sayangnya Lita tidak mengetahui tentang buhungan kakaknya dengan Pangga. Yang Lita tahu kakaknya tidak punya kekasih.....
Setelah beberapa hari mereka pergi ke sesuatu tempat, Rita diajak jalan-jalan oleh Pangga untuk membuat pikiran Rita Fresh, ketika itu semua yang ada dalam pikiran Rita tidak terduga, karena Rita tidak menyangka kalau Pangga mengajak jalan-jalan itu bermaksud untuk pamitan.
“Kita mau kemana Ngga?”
Tanya Rita.
“Kamu pasti akan tahu kita kemana, nanti kita disana tenangin pikiran ya...?’’ jawab Pangga.
“di mana Ngga, jangan jauh-jauh... nanti kemalaman adikku gak ada temanya lhooo...!”
kata Rita sambil mikir mau kamana.
“kita gak akan kemana-mana kok, kita turun disini yaaa ...?” jawab Pangga.
Disuatu tempat yang biasanya mereka pergi berdua yaitu dekat perkebunan orang tua Pangga. Di tempat ini Pangga berbicara langsung pada Rita.
TERASA BERAT TUK MELEPASMU
Sambil mereka duduk berdua mereka ngobrol...
“Ngga..., ni dah malam lhoo kenapa kita turun disini...?”
Tanya Rita.
“tenanglah sayang .... saya mengajak ke sini ada yang aku omongin sebelumnya...,”
jawab Pangga.
“mau ngmong apa Ngga..., kamu mau ninggalin aku Yaaaa...”
Hati Rita sambil bergetar... takut kalu dia akan diputusin..
“sssusettuusutttttt kamu gak boleh bicara seperti itu...tapi kamu gak usah sedih ya sayang..., aku Cuma pengen ngomong sama kamu.. kalau aku mau pamitan..”
“pamit kemana Ngga.., aku tetap gak ngerti... kamu ada apa...”
jawab Rita.
“aku nanti malam mau pergi ikut pakde ku ke Luar Negeri... kamu jaga diri baik-baik y...”
begitu kata Pangga, sambil sedihh hati dan terasa berat dalam hati.
“tapi Ngga... kamu gak akan ninggalin aku kan ..., aku takut Ngga.. takutttt.....?” sambil menangis Rita pun jadi mengeluarkan air mata...
Akhirnya mereka saling berpelukkan...
“sayang..., dengarin kata hati aku...., aku gak bakal ninggalin kamu meski aku di luar negeri.. aku tetap sayang sama kamu... dan kamu juga Rita... gak boleh ninggalin aku.... yaaa....”
kata Pangga dengan sangat berat hatinya untuk berpisah sementara......
“terus berapa lama Ngga kesananya...”
“karena disana banyak kerjaan yang harus diselesaikan mungkin bisa jadi 5 tahun Rit..., tapi kamu jangan khawatir... aku gak akan lupa dan ninggalin kamu kkok sayang....,”
kata Pangga.
Hati Rita mendengar Pangga bicara lamanya ke luar negeri semakin terdesak-desak isapan tangis, keluhan air mata nya terus menetes.. dan membasahi pipinya nya yang manis... tangan Pangga yang memberikan usapan air mata di pipinya membuat Rita tambah menjadi kangen..., dengan sedih yang tidak karuan hati Rita juga ikut senang dan bahagia meski berat karena Pangga yang disayangi ternyata mau bekerja, tapi isi hatinya tetap tidak mau jauh dari Pangga.
Akhirnya tidak lama kemudian Pangga memberikan Rita sebuah boneka dan Cincin permata emas.... yang dibelinya waktu jalan-jalan sebelum ke perkebunan. Semakin sedihnya mereka semakin erat pelukkan mereka..., mereka berdua berjanji tidak akan pernah berpaling meski rintangan menghalanginya. Mereka sudah sepakat akan menikah di usia 25 tahunan. Akhirnya mereka saling mengerti dan saling percaya dan bisa reda dengan kesedihannya. Akhirnya mereka berdua pulang, Pangga mengantarkan pulang ke rumah rita.
Tanpa diketahui Pangga mengantarkan pulang ke rumahnya, mereka saling berpelukan di teras..
“Ngga... aku merasa kangen .. sama kamu, jam berapa kamu berangkat.”
Tanya Rita.
“sebentar lagi Rit.., kamu jaga diri baek-baek lho.... dan sebelum aku berangkat.. tatap wajahku agar kamu nanti tetap mengingat ku sampai aku kembali kesini.”
Jawab Pangga.
“iya Ngga.. aku pasti jaga diri kok, kamu juga jaga diri baek-baek lhoo dan aku khwatir sama kamu.”
“ingat.. jangan lupakan aku.. dan kamu pakek selalu cincin ini yaaa....”
kata Pangga dengan serius.
Akhirnya mereka sengaja melepaskan gandengan tangannya. Mereka dalam keadaan sedih dan terharu dalam kepedihan. Lama-kelamaan mereka ikhlas dan saling mengerti dalam keadaan seperti itu.
Ketika malam itu Lita sedang mencari kakaknya... datanglah seorang Lita dengan wajah yang khawatir.
“kak Rita..., dari mana aja, Lita mencari kakak sampai kemana-mana.”
Tanya Lita.
“kakak habis dari pulang kerja Lit....,”
sambil memperlihatkan keceriaannya.
Karena Rita tidak mau kesedihannya diperlihatkan oleh adik kesayangannya. Setelah mereka saling menjelaskan, keduanya masuk kerumah untuk istrihat.
Malam itu hari Rita susah untuk tidur karena ingat terus pada pujaan hatinya yaitu Si Pangga.. dalam hati Rita selalu berkata-kata... “Pangga... apa nanti kamu bakal kembali ke pelukkanku..., aku takut jika kamu nanti berpaling dari aku dan jatuh pada pelukkan wanita laen...” sambil terisak-isak menangis sampai adikknya terdengar.
“kakak..., ada apa kak Rita menangis.... ada apa kak?”
Tanya Lita.
Rita pun kaget sambil megusap air mata di pipi.
“gak ada apa-apa kok Lit....! kakak suma ingat ibu....”
begitu jawab Rita, karena Rita tidak mau Lita adik kesayangannya ikut sedih karena kesedihannya.
“kakak gak usah sedih.. ibu sudah tenang di sisi-Nya, kita berdo’a saja biar kita di sini diberi kekuatan, tenangkan pikiran kakak ya...?”
begitu jawab Lita.
“iya Lita kakak selalu berdoa buat. Kita dan juga buat ibu semoga tenang disisinya.”
Jawab Rita dengan kata-kata seperti tidak ada masalah, dan menahan kesedihannya karena ditinggal sang kekasih yaitu Pangga.
Hari menjelang malam dan malam semakin larut, Rita pun ditengah malam tidak bisa tidur karena tetap membayangkan kekasihnya, dalam hati Rita selalu berkata-kata bahwa Pangga bakal kembali atau tidak karena Rita takut kalau Pangga tidak bakal kembali di Pelukkannya.
Hari demi hari semuanya telah berlalu, Rita pun demi menjaga rahasia demi adikknya dia selalu merahasiakan masalah asmaranya dengan Pangga, akhirnya Rita bisa menyesuaikan hidupnya tanpa Pangga sang kekasih.
Kini hidup Rita semakin jauh dari hidup Pangga. Pangga yang dulunya setiap hari mengantar jemput Rita kini tidak ada lagi yang di lakukan Pangga.
Rita semakin hari semakin konsentrasi pada kegiatan adikknya, agar bisa melupakan Pangga, melupakan bukan berarti meninggalkan Pangga, tetapi Rita melakukan ini agar Rita bisa hidup tanpa Pangga dan belajar tuk mandiri secara sehat.
Hari demi hari bulan demi bulan Rita hidup sendirian tanpa pangga dan hanya tinggal sama adiknya. Ketika esok hari seseorang datang menghampirinya di tempat pekerjaannya yaitu di pabrik, pada waktu tidak disengaja pundak Rita disenggol oleh seorang pria tidak dikenal ternyata manager nya sendiri, tidak bisa di tipu lagi pada pandangan pertama seorang pria manager Rita itu suka sama Rita. Tetapi Rita biasa-biasa saja dalam keadaan seperti ini, langsung bertanyalah pria itu pada Rita.
“maaf mbak, tidak sengaja telah menumpahkan minuman di baju mbak,”
kata manager itu.
Dengan murah hati dan pemaaf Rita pun memaafkan pria itu.
“iya tidak apa-apa kok, tapi hati hati ya kalau berjalan saya tidak suka ada orang yang selalu bertingkah laku aneh.”
Jawab Rita
Dalam keadaan seperti itu, pria itu pun tidak mendengarkan kata-kata Rita karena manager itu terus memandang wajah Rita dengan mata yang tajam. Rita pun terkejut karena managernya tidak mendengarkan kata-katanya dan terus mamandang wajahnya dengan tidak wajar. Rita tidak tau kalau dia sedang berhadapan dengan managernya sendiri, oleh karena itu Rita membentaknya.
“hooeee.... helllooo... maaf.. ini bukan acara pandang wajah, mas gak dengarin saya bicara yaaa....?”
Tanya Rita.
Dengan kagetnya manager itu gugup karena bentakkan Rita yang keras sampai didengar oleh temen-temen kerjanya.
“hhhmmm iya..iya,.. saya dengar... oh iya rumah kamu mana? Kerja sudah berapa tahun dan umur kamu berapa?”
jawab manager.
“maaf mas... tadi mas tau apa yang saya bicarakan?”
“iya saya tau sekali saya minta maaf , sekali lagi saya minta maaf karena saya tidak sengaja, dan saya tadi kamu juga belum jawab pertanyaan saya.”
Jawab manager itu dengan gayanya mau mendekati Rita.
“apa maksudnya, saya tidak mengerti maaf, jangan ganggu saya.”
Dengan sadis Rita menjawab dengan hati kesal.
“ok.. lah kalau begitu tapi ingat kamu bakal menyesal...”
dengan bergaya anehhh.... manager itu pergi dari tempat Rita bekerja.
Dalam hati Rita bertanya-tanya siapa pria itu sehingga berani melakukan ancaman buat dia. Karena Rita tidak pernah diancam oleh pria manapun.
Pada waktu Rita usai bekerja, dia ingin pulang... tetapi karena pekerjaannya perlu ada yang di selesaikan dulu, Rita pulang agak malam.... ketika itu Rita sangat terkejut atas hari itu, karena pekerjaannya itu ternyata ada sangkut pautnya dengan managernya. Tidak disengaja Rita dan beberapa teman yang melembur di pabrik mengetahui pria yang tadi siangnya menggoda Rita. Rita kaget dengan hal tersebut, waktu Rita mau beres-beres pulang Rita harus laporan dulu pada bosnya dan masalahnya bosnya tidak bisa datang akibat keperluan di luar kota, nah waktu itu yang menggantikan yaitu anaknya yang di sebut dengan manager barunya itu, Rita belum tahu kalau pria yang menggoda itu adalah anak bosnya yang diangkat sebagai manager di pabrik.
Ketika waktu mau masuk ke ruangan Rita tidak lupa mengetuk pintu. Rita tidak tau kalau pria tersebut adalah pria yang tadi siangnya menggodanya, karena posisi pria itu duduk menghadap kearah sama jadi kalau Rita masuk pria itu didepannya Rita dengan menghadap kearah belakang kursi. Lalu diputarnya kursi itu untuk melihat Rita....
“........ap...aaupss..”
Rita kaget setengah mati....
“kamu......”
Rita mendegup.... malu.....
“kenapa... kamu baru tahu sekarang kalau aku lah manager mu sekarang.”
Jawab managernya itu.
“maaf pak... saya tidak tau... maaf pak... ni laporan hari ini, saya tidak mau banyak bicara kecuali kata maaf... terima kasih pak.. permisi.”
Rita langsung gugup mau keluar dengan cepat-cepat karena malu atas perlakuannya ke manager barunya itu..
“heeee... mau kemana kamu...., seenaknnya mau meninggalkan tempat ini, kamu kan belum selesai menjelaskan laporan kamu.....”
jawab manager dengan mudahnya.
“maaf pak setiap kali saya laporan saya Cuma ngasih catatan ini doank, jadi saya mau pulang, hari sudah malam, jadi permisi pak.”
Dangan tegas Rita menjawabnya buru-buru.
“kamu..... mau saya pecat..!!!!!”
Rita mendengar kata-kata itu kaget minta ampun... karena tidak lama kemudian Rita memang ingin mengundurkan diri.
“maaf pak sekarang mau bapak apa!”
Tanya Rita dengan rasa kecewa.
“ok lah saya maaf kan kamu, tapi ini perusahaan, saya minta kamu bisa mentaati peraturan... ooo iya sudah jangan dibahas.. nama kamu siapa?”
jawab manager
“saya Rita pak”
“tolong jangan panggil saya pak, karena usia kita mungkin sama, ok.. besok saya akan awasi kamu.. sekarang pulanglah ini sudah malam.”
Kata manager itu.
Hati Rita waktu itu sangat malu sekali denagn tingkah lakunya sendiri karena Rita tidak menduga karena pria yang menggodanya itu adalah managernya sendiri. Setelah Rita keluar dari ruangan managernya membuntuti Rita keluar dengan maksud ingin tau Rita tinggal di mana, tanpa Rita tau managaer tersebut sampailah membutututi Rita di rumah.
Akhirnya Rita bercertia sama adiknya itu, Rita bercerita dengan katawa-ketiwi... adiknya pun ikut tertawa. Mereka adik kakak yang bahagia...... ketika itu malam yang mereka jalani adalah malam yang sangat indah.. karena sampai-samapi tidak disengaja adiknya.. keceplosan bicara.
“hahhaaa..., eh kak jangan-jangan manager kakak itu suka kali sama kakak... hati-hati lho kak.”
Tanya Lita begitu dengan tidak tau kalau kakaknya sedang bermasalah di tinggal kekasihnya Pangga.
Rita puun langsung drop.. karena langsung ingat pada pujaan hatinya. Dengan hati lesu dan sedih...
“kakak.... kanapa kak...!” Tanya Lita.
“tidak ...!!!!”
“tidak apa kak...., kenapa kakak bilang seperti itu dan kenapa kakak langsung sedih seperti ini.... kak bilang kak sama Lita.”
Kata Lita dengan menekan kakaknya agar jujur sama dia.
“Lita adikku gak usah mikirin kakak yaa... kamu sebentar lagi kan mau berangkat... , kakak Cuma sedih aja... kakak dirumah sama siapa... kakak gak bisa bayangin kalau kamu tinggal disana dengan orang tidak kamu kenal.”
Jawab Rita dengan menutupi kebohonganya.
Akhirnya pada malam itu Rita teringat sama pujaannya... sampai pagi dia tidak bisa tidur hanya ingat pada Pangga kekasihnya. Sehingga hari demi hari Rita menjalani hidupnya dirumah sakit sehingga tidak bisa kerja lagi dan akhirnya Rita memutuskan untuk tidak bekerja lagi karena Rita banyak pikiran. Lita adiknya tidak tau apa yang dialami sama kakaknya itu. Semua itu terus di pendam oleh Rita, karena Rita merahasiakan semua ini karena Rita tidak ingin Lita menjalani hidup berumah tangga dulu. Rita ingin adiknya itu sukses.
Akhirnya 1 minggu lebih Rita dirawat dirumah sakit, Lita membawa kakaknya pulang karena badannya sudah agak mendingan, dan dokter pun menyampaikan pada Lita agar kakaknya tidak boleh terlalu mikir. Hari demi hari Rita pun pulih dan Lita pun pergi berangkat ke Luar negeri. Sejak itu hidup rita sendirian tanpa seorang pun yang menemani di rumah. Rita pun sudah keluar dari kerjaannya dan sudah tidak bekerja lagi hanya menunngu rumah peninggalan Ibunya. Rita pun dengan sendirian hidup penuh dengan usang dan debu di dalam ruangan. Hanya pangga yang hanya dipikiran Rita.
Hari demi hari sudah 1 tahun adiknya pergi ke luar negeri. Pada saat di pabrik ada seorang temen akrab Rita yang biasanya dekat sama Rita, dia bernama Anggun. Anggun kerumah Rita karena ingin bertemu Rita dan sudah lama tidak jumpa dengan sahabatnya itu. Kadang setiap 1 bulan sekali Anggun selalu menjenguk Rita, tapi dalam keadaan baik-baik saja seperti tidak ada apa-apa, tapi setelah 4 bulan kemudian, sesampainya di rumah Rita, rumah itu seperti tidak ada penghuninya... semua yang ada pada rumah itu kelihatan rusak berantakan, semua perabot-perabot rumah berantakan seperti kapal pecah, Anggun kaget setengah mati.
“di mana rita... rumahnya kok seperti ini padahal 4 bulan lalu aku kesini tidak seperti ini.’
Begitu Anggun selalu bertanya-tanya pada hatinya.
Setelah Anggun mencari keujung-ujung rumahnya, Rita pun tidak juga di temukan. Anggun sangat khawatir atas ketidak adaan Rita di rumah.
Akhirnya Anggun pulang dengan kabar yang kosong.
Anggun tidak tahu tentang Rita karena Rita tidak kemana-mana Rita hanya di rumah, ketika Anggun datang Rita memang tidak mau bertemu dengan sahabatnya itu Rita bersembunyi di kamar bawah tanah, yaitu ruangan yang dibuat oleh Ayah Rita dan di bangun kembali oleh managernya itu, Rita dan Anggun tidak menyangka kalau managernya itu sangat kejam. Rita merahasiakan kalau managernya itu telah memperkosa Rita. Rita malu atas semua itu dan sekarang Rita menderita dan disekap dibawah tanah. Tidak ada satu orang pun yang tau keadaan Rita.
Pada suatu hari Anggun bekerja di pabrik, anggun tidak sengaja mendengar pembiacaraan temen-temen pabrik. Mereka biacara tentang Rita dan managernya itu. Bahwa Pak Tio sering mengajak kencan Rita,
Anggun kaget atas berita yang mencuak temenya itu. Kata hati Anggun terus bagaimana dengan Pangga. Anggun pun tidak sabar ingin tau dimana sekarang Rita. Adikknya pun Lita sering mengabari Anggun, tapi Anggun tidak ingin adik temennya itu terganggu karena kakaknya beramasalah. Selama ini Rita sedang merindukan Pangga. Terus apa benar kata-kata yang digosipkan para teman-teman pabrik itu?.
Pada saat tidak di ketahui siapa-siapa Tio manager Pabrik itu sedang menuju rumah Rita. Sebenarnya Tio itu sangat baik tapi saking cintanya., Tio setiap hari menjenguk Rita untuk mengantarkan makanan. Pada saat itu Rita setiap hari selalu disekap tapi tidak pernah di lukai kecuali pada saat ia di paksa untuk melayani Tio.
“...bruukkk.., makanlah sayang... aku datang”
sambil meletakkan makanan kedalam piring dan mengambilkan minuman.
“hemm.. tidak... aku tidak mau makan aku masih menunggu Pangga..., Pangga.. tolong aku Pangga... kamu harus dengerin hatiku Pangga... pulanglah... tolong aku...!!!!”
Rita berteriak-teriak dan menangis...
“hahahaaaa kamu masih juga mengharapkan Pangga kekasihmu yang tidak tau diri itu., aku disini sayang.. aku akan menjadi bapak dari anak-anakmu.. kalau kamu masih tetap mau berterik silahkan masih banyak waktu mu untuk berteriak. Tapi satu hal yang harus kamu tau, tidak ada seorang pun yang tau atas keberadaan mu disini. Dan hanya aku yang tahu,..... jadi menurutku sekarang makanlah dan bersihkan tubuhmu ini sayang...!”
kata Tio sambil merayu dan menyuapin makanan ke mulut Rita...
“Tio aku ini wanita lemah jangan siksa aku seperti ini Tio..., lepaskan aku... dari sini...”
jawab Rita dengan mengeluh .
“Rita sayang aku tidak akan melepaskan kamu sebelum kamu menerima aku sebagai calon suami kamu, kamu mengerti... aku itu sangat menyayangi kamu, mencintai kamu, sekarang kamu mandi dan bersihkan badanmu.”
Kata Tio dengan suka hati..
“tidak !!! aku tidak mau... Tio aku tidak mau... kamu tau... apa sih salah aku, apa ...!!!!!”
Seketika itu Tio menekan dan memaksa Rita agar mau malam itu melayani Tio untuk berhubungan intim,,, dengan tidak ikhlas Rita sebenarnya tidak mau tapi Rita hanyalah wanita yang lemah tidak bisa mengelak permintaan Tio. Rita tidak bisa membela dirinya sendiri karena seorang wanita hanyalah tubuh yang lemah sekali.
Tio melakukan tuk hubungan dengan Rita sering sekali tidak hanya 1 atau 2 kali tapi setiap minggu seklali. Begitu dan seterusnya. Sehingga keadaan Rita semakin melemah, hal ini adiknya tidak tau karena Anggun merahasiakan keberadaan Rita, Anggun sendiriri juga tidak tahu dimana Rita sekarang.
Hari demi hari sudah beberapa bulan lagi anggun juga belum tahu dimana rita sekarang, Anggun selalu mencarinya kemana-mana tapi juga tidak ada hasilnya.
Pada saat Anggun di Pabrik dia menghampiri managernya yaitu Tio.
“Pak Tio maaf apa saya mengganggu bapak.”
Tanya Anggun .
“hemm.. tidak, silahkan duduk... ada apa, ada yang bisa saya Bantu.”
“tidak pak... saya ingin bicara sama bapak, tapi saya tidak ingin kita bicarakan disini, tapi saya ingin bicarakan diluar pabrik”
kata Anggun dengan tegas.
“mau bicara tentang apa? Kayaknya serius amat.” Jawab manager itu
“ini masalah saya dan pribadi saya pak, tolong bapak sempatkan.”
“ok lah... saya mau.. nanti sore kita ketemu di restoran, bagaimana?”
“baiklah pak.. saya bersedia, terimakasih bapak mau memberikan permintaan saya”
Begitu Anggun sangat memaksa managernya itu. Begitu usai pulang kerja Anggun dan managernya itu langsung ketemuan di sebuah restoran dekat pabrik.
Usai memesan makanan mereka berbicara langsung mengenai masalah yang dihadapi Rita.
“silahkan tadi kamu mau bicara apa, mumpung saya kasih waktu buat kamu, karena saya sebentar lagi mau pulang ada keperluan.”
Jawab Tio.
“pak Tio sebenarnya saya ingin membenarkan keadaan Rita, saya tau kalau pak Tio sama Rita itu ada hubungan istimewa, tapi masalahnya 5 bulan terakhir ini saya tidak tahu dimana Rita sekarang berada... , kalau bapak tahu tolong kasih tau saya dan jangan bohongi saya karena ......”
Anggun memutuskan bicaranya karena Anggun tidak ingin masalahnya jadi berantakan.
“karena apa... karena apa... ???”
Tanya Tio...
“karena Rita mendambakan kekasihnya yang tidak pantas di tunggu itu.. iya kan ....!!!”
Hati Anggun kaget dan sempat sok.. karena managernya itu tahu hubungan Rita dengan Pangga,
Anggun juga menduga kalau Rita disembunyikan oleh managernya itu.
“baiklah pak saya tidak memaksa bapak tuk berbuat jujur.. tapi satu hal yang mau saya kasih tau ke bapak. Rita sekarang masih punya keluarga, jadi sewaktu-waktu Rita akan dicarinya sampai kemanapun Rita pergi. Meski darah dan denyut nadinya berhenti raganya tetap dicari.” Kata Anggun dengan memaksa Tio agar jujur untuk memberitahu dimana Rita sekarang, tapi managernya itu bersikeras tidak mau jujur, tapi Anggun mencoba pelan-pelan tuk membujukknya.
Akhirnya waktu demi waktu Anggun menerima telfon dari Lita yaitu adiknya Rita, ia menanyakan kakaknya dan ingin bicara pada kakaknya namun Anggun binggung harus bicara apa... anggun terpaksa harus berbohong lagi. Ia bicara kalau kakaknya sedang di luar kota untuk menjenguk saudara pak Usnan. Anggun pun lega karena Lita bisa percaya padanya, tapi disisi Anggun sangat sedih dengan dirinya karena harus berbuat bohong pada Lita.
Anggun tidak akan memberitahukan sebelum Rita ditemukan kembali. Anggun ingin menelfon Pangga tetapi tidak mempunyai nomor telfonnya. Akhirnya dicari-cari nomor telfon Pangga, dan Anggun bisa juga mendapatkan nomor telepon Pangga akhirnya Anggun menelpon Pangga. Dan bertanya kapan kembali ke Indonesia , kata Pangga 2 tahun lagi, Anggun masih bersabar. Tetapi Anggun bingung yang kedua kalinya, bagaimana caranya agar bisa menemukan Rita dan memberi alasan jika kedua orang yang Rita sayangi bisa mengerti keadaan disisni.
Suatu hari anggun mencari ke rumah Rita untuk mencari Rita yang kedua kalinya, akhirnya Anggun masuk dalam rumah dan mencari Rita di sela-sela kamar tetapi tetap tidak ditemukan kecuali ada barang secorek kertas di buku diary nya tertulis... kalau Rita sangat merindukan Pangga...
Setelah mengetahui tentang hidup Rita dan Pangga bahwa mereka saling menyayangi dan mencintai dan mereka punya janji tidak akan bakal berpaling.
Setelah itu Anggun mencari solusi agar bagaimana caranya Rita bisa ditemukan.
Hari demi hari tidak ada hari bagi Rita di dalam kamar yang seperti gua itu menyelimuti dirinya, minggu ke minggu setiap hari selalu ada Tio yang keras kepala itu meski tidak pernah disiksa tapi batin Rita yang tersiksa karena ulah Tio.
KUMERINDUKANMU
Hari demi hari, Hari pun sudah menunjukkan tanda-tanda yang sangat mengancam hubungan Rita dengan Pangga. Rita di dalam cengkraman manusia yang tidak punya hati, setiap malam Rita menangis di dalam kamar bawah tanah itu, sudah 3 tahun Rita di tinggal sang kekasih, dan 1 tahun sudah ditinggal sang adik. Rita merasa dirinya tidak punya apa-apa lagi kecuali jiwa yang retak. Suatu ketika setelah Tio menjenguknya Rita selalu menangis tidak karuan.
“ohh... Tuhan....., apa salah ku ..sehingga aku masuk kepenjaramu ini..., apa dosaku...”
Sambil berteriak-teriak tidak karuan, Rita hanya begitu terus setiap hari seperti orang tidak waras tetapi hatinya sebenarnya sangat merindukan Pangga. Dan sampai kapanpun Rita hanya menanti kehadiran Pangga.
“Yaa... Allah sampai kapan aku harus begini... bagaimana dengan adikku, bagaimana dengan kekasihku...
Pangga kamu gak sayang sama aku.... kamu sudah lupa sama aku...”
Sambil berteriak keras...
“kamu udah tidak sayang lagi sama aku Ngga...,
Ngga pulanglah aku disini sudah tidak kuat lagi aku kangen sama kamu Ngga?”
“kapan kamu pulanggggg.....”
Setiap malam demi malam rintihan Rita yang berjalan. Rita yang hidupnya dulu bahagia, sekarang harus seperti ini ditekan dipaksa dan selalu berbuat harus.
Ketika sudah waktu siang tiba Tio datang tuk mengantarkan makanan untuk Rita wanita yang dia sukai.
“sayang,.... aku datang ini saya bawakan makanan buat kamu.. saya suapin yaaa..” jawab Tio dengan suara lemah lembut.
“enggakkkk....!!!! jangan dekat-dekat saya.., aku tidak mau kamu datang kesini... pergi kamu bajingan.. pergi....!!”
Rita berteriak-teriak tidak mau didekati Tio.
“aku tidak mau makanan yang kamu bawa, aku milih mati dari pada kamu kesini membawa kehancuran bagiku... pergi kamu....... pergiiii...”
Rita tidak suka dengan kelakuan Tio selama 1 tahun ini, Rita disiksa seperti ini sudah 1 tahun lamanya. Merintih lagi Rita selalu menangis... tidak mau makan.
“Tio... apa sih salah ku ... apa..... jika kamu memang suka sama aku bukan seperti ini caranya..., Tio kalau kamu sayang kepada aku gak kayak gini kamu menyiksa aku...., aku sudah capek kau siksa sperti ini. Mending aku tidak makan.... aku ingin mati...., sekarang kamu pergi dari sini kunci pintu dan jangan kembali biar aku mati jadi bangkai disini.”
Rita begitu tersiksa karena menderita di dalam kamar tanpa seorang Pangga. Rita menjadi susah makan dan hanya berfikir terus pada Pangga, Pangga kekasihnya masih 2 tahun lagi akan kembali.
“Pangga.... kapan kamu kembali Ngga......, kamu tahu Ngga aku di sini tersiksa oleh bajingan biadap itu, Ngga tolong aku..... tolong aku lepasin aku dari sekapan Tio.., Anggunnnn..... Lita........
Lita....... kakak merindukanmu Lita, Anggun teman ku... kau dimana... lepasin aku.... ..........
Panggaaaaaaaaaa.................. aku kangen....
Setiap hari Rita merintih-rintih tidak karuan... setelah dia tidak mendapat kabar apapun dari Pangga dan Lita... Rita jatuh sakit..
Suatu hari datanglah si Tio kekamar bawah tanah.
“Rita kamu harus bahagia hidup dengan ku, aku sayang sekali sama kamu Ta....” Tanya Tio
“Enggak.... aku gak suka sama kamu.. dari awal kamu sudah melukai ku..., dan sampai sekarang kamu menyiksa aku di ruangan ini. Aku gak sanggup Tiooo....... aku gak sanggup,,, keluarkan aku dari sini...”
“baiklah... aku akan menuruti kata-kata kamu tapi jangan menyesal jika kamu tidak bisa keluar lagi dari kamar ini.”
Sambil keluar Tio meninggalkan kamar dan mengunci pintu
“saya tidak akan menyesal Tio.. lebih baik saya mati disini dari pada kamu datang hanya tuk meraih kesenanganmu.”
Teriak Rita...
Akhirnya sudah 2 minggu Tio tidak datang juga Rita hanya bisa berdoa setiap hari berdoa dan berdoa.. Rita sudah bertubuh lemah dalam hati Rita Pangga akan datang untuk menyelamatkan dirinya, tapi Tuhan belum juga mengabulkan permintaanya...
“Lita adikku pulanglah Lita.... tolong kakak... kakak sudah tidak kuat lagi..., Pangga... sayang kembalilah kamu sudah lupa sama aku Pangga...”
sambil menangis-nangis....
Keadaan Rita sudah di ujung tanduk, penderitaan yang kian lamanya tersembunyi.. tak cukup di telan oleh Rita. Rita begitu kuat demi menunggu cintanya datang kembali. Tubuhnya sekarang bertambah lemah, 3 minggu sudah Rita tetap kuat tidak makan dan minum. Rita hanya berdoa terus, pada saat itu Rita pun mencoba berdiri pun tidak bisa, karena Tio telah menyekapnya dengan tali.
Akhirnya 1 bulan lebih Tio datang untuk melihat Rita... dalam keadaan yang tidak wajar Rita jatuh sakit dan tidak sadarkan diri. Tio menyesal atas perbuatannya itu akhirnya Tio membawa Rita ke rumah sakit tanpa di ketahui oleh siapapun. Hanya Tio yang tahu dimana Rita berada sekarang.
Pada saat di rumah sakit Rita diperiksa dan di rawat oleh Tio dan akhirnya Rita menjadi sembuh, tapi sayangnya Rita tidak wajar karena Rita seperti orang sakit jiwa karena siksaan yang diperbuat oleh Tio. Tio pun tidak bisa memberitahu kan pada siapa-siapa dan akhirnya Tio mengembalikan Rita ke tempat semula yaitu kamar bawah tanah. Rita dalam keadaan sudah tidak wajar namun Rita sebenarnya tidak gila, hanya depresi oleh siksaan Tio.
Pada saat Tio sedang keluar membeli makanan semua makanan itu dibelinya untuk Rita yaitu wanita yang dicintainya. Dan tidak disengaja disitu bertemu Anggun.
“Tio.... katakan dimana Rita sekarang... jawab jujur Tiooo.... jawab.......”
Tanya Anggun dengan keras.
“aku tidak tahu...”
santainya Tio menjawab
“kamu bohong,... kemaren kamu membawa Rita kerumah sakit kan ...., Tio katakan padaku dimana Rita.... katakan.... cepat atau saya akan laporkan kamu ke polisi...”
Anggun tetap bersikeras memaksa Tio agar memberitahukana dimana Rita disembunyikan.
Tio juga tidak mau jujur atas segala yang dia lakukan pada Rita. Akirnya lama-kelamaan Anggun semakin curiga dan yakin kalau Rita pasti disembunyikan oleh Tio...
Hari demi hari bulan demi bulan telah berlalu Anggun sudah pasrah tidak tahu kemana sahabat yang dicintainya itu. Pada saat itu hari yang penuh dengan siksa Rita sadarkan diri bahwa dia disekap lagi oleh Tio... dan waktu itu Tio ada didekatnya.. tanpa seorangpun yang diketahui.
“Tio apakah salahku Tio......”
Rita tetap merengek-rengek dan merintih, memohon pada Tio agar dia melepaskan Rita.
Tio pun tidak mau karena kalau Tio melepaskan Rita, Rita bakal melaporkan polisi.
Saat yang tidak diduga keadaan Rita semakin tak berdaya..setiap harinya Rita hanya bernaung pada Illahi. Agar ada yang mau menolongnya dan melepaskannya dari cengkraman Tio. Tapi usia pun sudah bertambah pada Rita, usia nya sudah 24 tahun kini sampai sekarang Rita masih disekap oleh Tio dalam kamar bawah tanah.
Selama itu pun tidak ada seorang pun yang tahu dimana Rita sekarang dan keadaannya. Teman Rita yaitu Anggun pun juga tidak tahu bahkan sudah mencarinya kemana-mana tapi Anggun juga belum menemukan Rita, Anggun juga bingung apa yang harus Anggun lakukan.
Pada saat kebingungan harus bicara apa pada kedua orang yang mencintai Rita yaitu Lita dan Pangga, Anggun harus bicara bohong karena terpaksa
PENDERITAAN TIADA AKHIR
Anggun sudah kuwalahan mencari Rita akhirnya Anggun berbuat nekat untuk mencari Rita dengan berbagai cara yaitu dengan cara apapun dan menyewa orang untuk mencari Rita karena hidup Rita itu sudah seperti keluarga sendiri bagi Anggun.
Anggun sudah di perintahkan Lita agar menjaga kakaknya, semua hasil kerja Lita di kirim ke Anggun untuk menjaga kakaknya, dan diberikan kakaknya, namun buat apa semua harta benda Lita dan semua uang berpuluh-puluh juta dan pada akhirnya tidak ada yang menggunakan, akhirnya Anggun mempunyai cara agar uang itu samapi pada Rita. Anggun menyuruh orang agar mencari Rita sampai ketemu, dan beberpa orang agar membersihkan rumahnya Rita agar kelihatan rapi.
Tapi pada saat yang tak terduga orang suruhan Anggun untuk membersihkan rumah di ketahui oleh Tio, keadaan Tio sekarang menjadi darurat, dalam hati Tio berkata
“kanapa ada orang dirumah Rita...”
Tio pun mencari tahu kenapa rumah Rita ada penunggunya, kalau ada penjaganya Tio tidak bisa leluasa untuk menemui Rita di dalam kamar bawah tanah itu.
Akhirnya pada saat itu Tio sedang pura-pura kerumah Rita...
“selamat sore buk..., Rita ada!!!”
Tanya Tio
“maaf.., ini siapa yaaa dan siapanya mbak Rita?”
jawab bik Inah, pesuruh Anggun untuk membersihkan rumah Rita.
“saya managernya buk..., Ritanya ada tidak..”
Tanya tio... sambil kebingungan.
“maaf yaa mas.., saya disini hanya disuruh menjaga rumah ini jadi saya gak tau kemana mbak Ritanya...”
jawab bik Inah dan sambil mengawasi siapa saja yang datang dirumah Rita..
“siapa yang nyuruh buk.. sepertinya disini tidak ada orang selain Rita..”
Tanya Tio
“mbak Lita yang menyuruh saya menunggu rumah ini selama mbak Lita bekerja.”
Tio dua kali bingung. Siapa perempuan yang dimaksud bik Inah itu yaitu Lita, lalu Tio bertanya pada bik Inah tentang Lita.
“Lita siapa to.. buk..., kayaknya tidak ada yang namanya Lita disini, adanya Rita...”
“iya memang disini dulu memang Rita yang hanya dirumah, tapi selain Mbak Rita ada seorang adiknya yaitu Lita, sampai sekarang pun dia masih ada tapi yang saya tidak tahu dimana mbak Rita berada.”
Kata bik inah dengan jelas.
Tio heran dan untungnya bik Inah tidak mengetahuinya bahwa Rita ada di dekatnya, dirumahnya sendiri.
Setelah Tio tidak bisa masuk ke dalam kamar bawah tanah, akhirnya Tio membatalkan niatnya, akhirnya Tio pulang dan mencari solusi lagi untuk bisa masuk kedalam kamar Rita itu.
Berbagai cara dilakukan Tio agar dia bisa masuk kamar bawah tanah, karena Tio takut kalau rita mati dan tidak bisa menikahinya.
Pada saat yang tepat bik Inah kerumah Anggun untuk melaporkan siapa saja yang datang kerumah Rita. Pada saat itu Tio sedang menuju rumah Rita tidak disangka Rita sudah 4 hari tidak dikasih makan dan minum. Akhirnya Tio memberi makan dengan disuapinnya, tapi meski sebaik itu Tio tetap menyekap Rita di dalam kamar. Keadaan Rita tetap seperti orang gila tubuhnya tidak berdaya dan tidak bisa berdiri berbicara saja tidak mampu hanya bisa merintih dan merengek memanggil Pangga, tidak disengaja oleh Tio, Tio menyuapin makanan ke dalam mulut Rita Tio mendengar sesuatu dari mulut Rita,...Rita berbicara dengan merengek-rengek...
“Litaaaa........., Litaaaaa.......aa.a.a.a..heemmheh”
Rita selalu meneteskan air mata..
“Lita.. kamu bicara apa Rita..., siapa Lita.... Lita siapa... bicara Rita... saya janji saya akan melepaskan mu jika kamu bilang jujur siapa Lita itu....?”
Dalam hati tio sedang berfikir siapa Lita yang dibicarakan Rita.. Tio juga penasaran siapa Lita itu sebenarnya.
Usai sudah menyuapin Rita Tio cepat-cepat keluar untuk pulang dari kamar bawah tanah itu, Tio takut kalau bik Inah pulang dan mengetahui Rita disekap di dalam kamar bawah tanah.
Begitupun juga pada bik Inah, dia bercerita banyak kepada Anggun tentang siapa saja yang datang kerumah Rita, bik Inah pun bercerita banyak. Bahwa Tio adalah orang ynag paling sering kerumah Rita tetapi bik Inah selalu bicara tidak ada seorang pun didalam rumah kecuali bik Inah.
Sejak itu Anggun sudah mulai khawatir bahwa Rita memang disembunyikan oleh Tio.. akhirnya Anggun tidak hanya menyuruh orang untuk mencari Rita tetapi juga bertindak sendiri dengan seseorang bodikatnya. Anggun mulai curiga dengan keadaan Rumah Rita yang sering didatangi Tio padahal rumah Rita jelas tidak ada siapa-siapa kecuali bik Inah.
Nah pada waktu Anggun menerima telepon dari adikknya Rita Anggun ingin bercerita banyak namun Anggun tidak mau menganggu pekrjaan Lita, Anggun terpaksa berbohong lagi pada Lita.
“Lita sayang maafin mbak Anggun yaa... kakak lagi gak ada di rumah aku sekarang lagi di luar kota sayang... nanti kalau mbak sudah pulang tak kasih tau tentang kabar kakakmu Rita. Dia baik-baik saja dirumah... yaaaa.... kamu sabar aj.”
“mbak Anggun kok seperti ada masalah seperti itu apa yang terjadi sebenarnya mbak katakan ada apa dengan kakakku.”
Kata Lita dalam telepon.
“tidak ada apa-apa adikku sayang, soalnya ini mbak Anggun sedang sibuk bekerja jadi yaa banyak kerjaan yang mbak Anggun selesaiin, entar kalau mbak sudah pulang ntar kamu langsung yang ngomong. Yaa??!!”
kata Anggun dengan mempercayakan Lita agar Lita tidak mengkhawatirkan kakaknya.
Dan usai itu Anggun menutup telfonnya. Anggun tidak kuat lagi atas kehidupan yang dijalani oleh Rita dan Lita sekarang menjadi hancur seperti itu, dalam sisi lain Anggun merasa bersalah, merasa berdosa, merasa kasihan terhadap mereka.
Akhirnya Anggun tidak sabar untuk melaporkan ke polisi agar bisa menemukan Rita.
Dan menyebarkan warta keseluruh pelosok untuk mencari Rita. Dan pengumuman itu adalah : barang siapa yang menemukan Rita bakal dapat imbalan yang berlimpah.
Akhirnya semua itu dilakukan oleh Anggun dalam beberapa bulan terakhir tetapi usaha Anggun belum juga berhasil. Kini Rita yang keadaanya semakin kritis tidak karuan Rita sempat bermimpi bahwa Pangga, Lita dan Anggun akan bakal menyelamatkan dirinya sejak itu Rita tetap mengigo dan memanggil-manggil nama Lita dan Pangga.
Tetapi Tio tetap saja bingung atas bicaranya Rita tentang Lita. Kalau Pangga Tio sudah tahu, kalau Pangga dan Rita itu sudah saling mencintai.
Bulan demi bulan Anggun sudah berusaha keras untuk mencari Rita, polisi sudah dikerahkan, dan orang-orang suruhan pun sudah tidak karuan, saking bingungnya Anggun tidak terduga pada waktu hari itu Anggun tidak sengaja mendengar pembicaraan seseorang di restoran yang ramai,
Anggun mendengarkan bicaranya, orang-orang itu adalah anak buah Tio. Sejak itu Anggun berpikir lagi dan mau berusaha mencari Rita lagi demi persahabatnya. Anggun mulai mendekati orang-orang tersebut.
Pada saat Anggun mencoba berkenalan pada kedua bodikat Tio, Anggun berusaha mencari perhatian pada kedua bodikat Tio itu. Lama kelamaan bodikatnya itu terpikat oleh Anggun, tapi Anggun tidak begitu percaya karena Anggun mendekati mereka bukan untuk bercinta melainkan bertujuan untuk mencari temannya yaitu Rita.
Akhirnya Anggun lama-lama menanyakan tentang hubunganya Tio dengan Rita. Dengan tidak disengaja Rita terus Tanya dan bertanya terussss menerus tanpa hentinya, Akhirnya pelan demi pelan salah satu bodikatnya Tio itu berterus terang.
“Anggun.. kamu tau tidak Tio itu sangat mencintai Rita dan bahkan apapun yang terjadi Tio itu akan melakukan apapun demi mendapatkan Rita. Sayangnya Rita itu tidak mencintai Tio.. dan Tio pun pernah bilang kalau Tio bakal mendapatkan nya dengan cara apapun.. entah itu paksa atau tidak yang penting Rita di tangannya.”
Kata Dion, salah satu bodikat yang menyukai Anggun.
“terus kamu mengetahui Rita gak!!”
Kata Anggun sambil merayu Dion agar dapat informasi untuk menemukan Rita kembali.
“Rita sebenarnya tidak jauh dari sini, tapi sayangnya saya tidak tau dimana letaknya”
jawab Dion.
Anggun pun tidak mau cepat-cepat memaksa Dion, karena bertanya ke Dion yang Anggun takuti adalah tidak mau menjawab dan terus merahasiakan, tetapi Anggun tidak putus asa.
Akhirnya pada saat itu sudah lama sekali Lita tidak menelpon Anggun begitu juga dengan Pangga. Tetapi perubahan pun datang dari hari demi hari dan bulan demi bulan.
Dion sangat mencintai Anggun pada saat yang tidak diduga keluarga Dion datang untuk melamar Anggun, tetapi Anggun tidak menginginkan pernikahan, nah pada waktu itu keluarga Dion sangat kecewa dengan Dion kalau Angun ternyata tidak mau menikah dengannya.
Akhirnya Dion meminta ketemu dengan Anggun disuatu tempat. Dion langsung bicara dengan Anggun apa maksud menolak lamaran yang Dion lakukan.
“Apa... apaaaaa.... Nggunn..., apa maksudnya semua ini saya menyukai mu dan saya melamarmu tapi kenapa kamu menolaknya, kurang apa aku ini..”
Tanya Dion dengan suara keras...
“maaf Yonnn aku akan menerima lamaranmu jika kamu mau memberitahukan dimana temenku disembunyikan oleh Tio.. itu saja saya cukup bahagia yonn...”
jawab Anggun.
“apaaahh... jadi selama ini hanya itu yang kamu mau, kenapa kamu tidak bilang dari dulu Nggun... kalau itu yang kamu mau saya akan melakukan dari dulu...,”
kata Dion.. dengan penuhhh kasih sayang pada Anggun..
“Dionn selama ini saya mencari Rita kemana-mana tapi saya selalu berbuat dosa pada orang-orang yang menyanyangi Rita terutama Lita dan Pangga.”
“apaaahh... Litaaa....” jawab Dionn,...
“kenapa kamu tau kan ..”
“yaaa saya tau tentang Lita, dulu Lita itu pacaran sama Tio dan Tio itu sangat bajingan, saya keluar dari gengnya sejak dia telah menghianati anak-anak buahnya, aku tau dimana Rita disembunyikan, tetapi saya tidak tau dimana letaknya.” Kata Dion..
“dimana yoon,... katakan... aku sangat membutuhkanmu yoonn tolong aku... selamaa 3 tahunn aku mencarinya kemana-mana tapi tidak juga ketemu..”
“dia dirumahnya sendiri, tapi aku sudah mencoba mencarinya tapi tidak ada seorang pun yang tau dimana letak dan posisinya Tio menyembunyikan Rita. Yang saya tau Rita di rumahnya Nggun, aku sanggup membantu mu tuk mencari Rita demi cintaku padamu.”
“benarkah yonn... aku sangat mencintaimu jika temenku Rita sudah bertemu”
kata Anggun dengan penuhhh khawatir.
Akhirnya Dion menyuruh Anggun tuk mencari Rita dirumahnya yang ditunggu bik Inah, tapi bik Inah juga kaget waktu itu. Rumah itu sudah bersih dan tidak ada apa-apa. Keadaanpun semakin hebohh... dan mengkhawtirkan, Anggun yang dulunya tidak merasa senang dan bahagia sekarang menjadi sangat senang-senang tidak karuan, karena Rita sahabatnya itu sebentar lagi ditemukan. Anggun dan Dion satu bulan lebih mencari tau tentang keadaan rumah Rita, tetapi apa hasilnya juga tidak di temukan. Akhirnya Anggun berterus terang pada Lita... atas perlakuan Tio mantan kekasihnya itu. Anggun menyuruh Lita agar cepat pulang.
“Lita adikku sayang kamu baik-baik saja kan ?”
Tanya Anggun dengan rasa sedih.
“iya mbak , saya baik-baik saja kok, kak Rita nya mana mbak saya ingin bicara pada nya saya kangen sekali pada kak Rita, sudah lama sekali saya tidak mendengar suaranya”
PERTEMUAN YANG MEMILUKAN
Anggun pun duduk tersipu sambil ditemani sang calon suami yaitu Dion menangis tidak karuan bagaimana caranya berbicara pada Lita. Akhirnya Anggun disuruh Dion agar bicaranya yang halus dan Lita jangan sampa kaget.
“mbak Anggun kenapa mbak menangis.. apa yang terjadi pada kak Rita.,, jawab mbak..”
Lita pun menangis.
“Lit... kakakmu sakit kamu pulang yaaaa...”
Anggun pun berbohong pada Lita, Anggun tidak mau Lita mendengar kejadian yang sebenarnya disana, sebelum pulang ke negeri sendiri dia tidak mau bercerita sebenarnya, kalau kakaknya hilang dibawa Tio.
“Apaaahhhh sakit apa mbak... sejak kapan kakak sakit..’’
kata Lita sambil menangis dan shokk.
“sudah 1 bulan ini tapi aku tidak mau mengabarimu, karena mbak Anggun tidak mau mengganggu pekerjaan mu sayang..., dan kakakmu sakit karena kakakmu Rita merindukan kekasihnya yang ada di luar negeri. Sudah 5 tahun ini dia tidak kembali, tolong sayang kamu cari dia disana mungkin kamu tau, Pangga namanya...”
Anggun pun tidak sabar untuk menyambut Lita dan Pangga.
“iya mbak Lita bakal mencari Mas Pangga, sebenarnya Lita juga tidak tau rahasia apa yang selama ini kak Rita sembunyikan, Lita sempat bertanya-tanya tentang itu, tapi kak Rita tetap tidak mau bercerita, sebentar lagi Lita pulang Mbak, doain Lita biar bertemu dengan mas Pangga.”
“iya mbak doain.., Lita kamu cepet-cepet pulang lhoo yaa sayangg... disini mbak Anggun sangat kasihan sama kakakmu Rita”.
Lita yang sedang mencari Pangga di luar negeri kini sudah bertemu dengan Pangga. Lita berada satu negeri dengan Pangga untuk itu Lita bisa bertemu dengannya, Pangga juga merindukan Rita yang sudah lama tidak bertemu.
Pada saat itu Anggun merasa tenang dan kini Anggun dan Dion tinggal menunggu Lita dan Pangga pulang. Akhirnya tidak lama kemudian sesudah menunggu kedatangan Lita dan Dion Anggun sangat bahagia, mereka datang ke tanah kelahirannya. Anggun menangis saat Lita datang.
“Lita... adikku sayangg...., maaf kan mbak Anggun yaaaa.. sayangggg... mbak Anggun tidak ingin menyakiti kamu... begitu pun dengan Pangga.. aku tidak mau mengecewakan kalian...”
Anggun menangis histeris..
“mbak apa yang terjadi.. apa sihhh yang mbak Anggun rahasiakan ke Lita...jawab mbak.. mana kak Rita.. mana mbak.. manaaaaa....”
Lita pun juga kaget dengan perilaku Anggun, Anggun diam saja saat Lita menanyakan kakaknya, Anggun hanya menangis saja dan Dion menyuruh Anggun becerita tentang semuanya.
“Lita maafin mbak Anggun yaa, Lita mau kan memaafin mbak...,”
kata Anggun,..
“tentu mbak.. saya maafin mbak kok. Cerita donk mbak...”
“iyaa kamu kenal kan sama Tio...”
dengan heran Lita kaget dan sempat shokk.
“iya kenapa mbak Tio itu bajingan yang pernah saya temukan dulu, ada apa mbak...”
jawab Lita dengan gugu.
Pangga pun juga ikut turut menanyakan Rita dimana sekarang.
“Nggun Ritanya mana, aku ingin sekali bertemu dia....”
kata Pangga
Anggun menjawab
“dengar smuanya, dengarkan aku.... aku ingin berbicara sebenarnya tentang Rita dan sekarang ini Rita entah kamana dia saya tidak tau... saya sudah berusaha mencarinya.. sampai kemana-mana tapi selama 3 tahun ini saya sudah mencarinya bahkan Lit... uang yang kamu kirim hamper habis untuk mencari kakakmu, aku menyuruh orang-orang dan polisi mencari kakakmu tapi tidak juga ketemu... saya pusing memikirkan bagaimana saya harus bilang ke kalian. Sedangkan Rita itu sangat merindukan kamu Pangga....”
Anggun sekarang sudah bicara apa adanya tinggal mereka bagaimana menerima pembicaraaan dari Anggun.
“lalu kemana mbak kakakku..... apa yang terjadi sebelumnya aku gak ngerti...”......
Tanya Lita.....
“tidakkkk... Rita sekarang masih menunggu ku kami berjanji agar tidak saling berpaling... kemana dia...”
kata Pangga.
“tenang dulu... ini Dionnn... calon suami aku... Dion tahu dimana kakakmu beradaa Lit....?”
kata Anggun sambil mengusap air matanya.
“katakan dimana Yonnn... jawab Yonn...”
kata Pangga...
Lita masih saja merengek-rengek memanggil kakaknya Rita... dan Dion Pun bercerita banyak...
“Litaaa... Pangga kalian jangan salah paham tentang ini yaaa...., selama ini Tio lah yang merahasiakan Rita dimana, Tio sangat mencintai kakakmu Lit....dan aku tidak tau dia menyembunyikan Rita, kami sudah mencarinya tapi yang saya tahu Tio pernah berkata kepadaku kalau Rita tidak ada dimana-mana Tio juga pernah bilang Rita hanya dirumahnya sendiri. Tetapi kami selama satu bulan ini tidak berhasil mencari Rita dirumahmu Lit... karena keadaan rumah kamu kosong tidak ada seorang pun disana. ... tapi saya yakin di rumah kamu pasti ada Rita. Dan pasti rita di sembunyikan disana, tapi aku tidak tahu di mana!!!!”
kata Dion....
“kaakkkk... Rita.... . , kenapa nasib kita jadi begini...,”
Lita menangis tiada tara
“sekarang yang harus kita lakukan apa... apahhh....,”
Anggun ingin segera mengakhiri semua ini karena semuanya sudah berkumpul.
“Tidak...., tidak.... saya tau... dimana Kak Rita disembunyikan aku tau.. aku tau mbak Anggun.. kita kesana...”
kata Lita.
“dimana Lita..., kita kesana mencari.. ayoo kita jemput.. dimana kamu pasti tahuu...”
kata Pangga yang tidak sabar memeluk Rita.
“kamar... kaamaarrrr.. yaaahhh kamar itu.. kamar itu mbak Anggun.. kamar itu... Lita tahu mbak, Lita tahuuuu..., kita kesana mbak ayoo mas Pangga, ayoo...”
Lita baru ingat bahwa dirumahnya ada sebuah kamar yang letak nya di bawah tanah.. tempat itu dibangun oleh ayahnya untuk tempat penyimpanan alcohol dan barang-barang minuman dan menyimpan para wanita simpanan ayahnya. Tio tahu tempat itu karena Lita pernah bercerita tentang rumahnya, dan Dion pun juga pernah diberitahu tentang ruangan kamar tersebut oleh tio... mereka tidak berpikir seperti itu karena ruangan itu yang tahu hanya Lita dan Tio, karena pada waktu itu ruangan itu awalnya yang tahu hanya ayah Lita, Lita tidak sengaja mengetahui ruangan itu karena ayah Lita kepergok Lita dengan membawa wanita serta bahan-bahan minuman keras untuk kesenangan ayahnya. Rita pun awalnya tidak mengetahui tentang ruangan ini. Tetapi Lita merahasiakan ruangan yang berada di bawah tanah tersebut. Akhirnya Lita mengajak semuanya ke rumah dan mencari Rita di rumah.
Mereka semua kaget dan heran, Anggun pun sempat shokk mendengar cerita itu, dan mereka langsung menuju kerumah Lita untuk mencari Rita.
Pada saat itu mereka semua berbondong-bondong menuju rumah Rita, di sana hanya ada bik Inah yang menjaga rumah Rita. Bik Inah sedang menyapu-nyapu dengan kagetnya bik Inah tahu dengan kehadiran mereka semua. pada waktu itu Tio sedang ada di dalam ruangan tetapi mereka semua tidak tahu kalau Tio sedang berada didalam ruangan tersebut.
“ehhh... non.. mbak Anggun.mas Pangga.., kapan datangnya kok tidak kabar-kabar.”
Tanya bik Inah.
“iya bik., saya datang mendadak kok.. ini saya mau mencari kak Rita...”
jawab Lita.
Tidak lama kemudian mereka bercerita tentang masalah ini dan bik Inah pun bercerita semua masalah yang ada di rumah, dan apa yang terjadi semuanya.
Tetapi tidak tidak lama kemudian tidak di duga-duga juga, ada suara mobil dan satu mobil tahanan dan polisi datang kerumah Rita... sedangkan mereka semua akan masuk kedalam untuk menuju kamar bawah tanah, namun karena polisi itu datang mereka semua kaget termasuk Lita, Pangga, dan Anggun...
“Ada apa.. mbak kok ada polisi datang... mereka mau ngapainnn..”
Tanya Lita ke Anggun.
“mbak juga tidak tahu Lita...”
jawab Anggun dengan heran dan kaget...
Dion pun langsung menjawab tragis..
“jangan-jangan...!!!!”
“jangan-jangan apa.. mas..”
jawab Anggun.
“Rita .. Ritaaa... Rita ...” Dion pun gugup..
“Apa yonnn... apa...., katakan ada apa dengan Rita...”
Tanya Pangga dengan hati ketakutan kalau rita kenapa-napa.
“Pasti Tio ada di sekitar sini dan didalam ruangan kamar itu...,”
jawab Dionn....
“tidak tidakk...!!!”
Lita pun cepat-cepat menemuai polisi untuk bertanya...
“maaf pak ada apa yaa..”
Tanya Lita.
“kami sedang mencari saudara Tio.. yang selama ini menjadi buronan., dia banyak menjadi masalah, dan dia juga tersangka atas kekerasan terhadap para wanita.”
Kata polisi dengan tegas menjalankan tugasnya.
“iya pak saya tahu dimana dia.. dia menyembunyikan kakak saya..”
jawab Lita
“dimana mbak kami akan segera menangkapnya, dan menyelesaikan permasalahan ini.”
Tanya polisi.
“mari ikut kami pak.. kami tahu dimana Rita disembunyikan...”
kata Pangga
Mereka pun menuju kamar bawah tanah yang di tunjukkan oleh Lita.. karena ruangan itu sangat sulit dimasuki orang dan sulit untuk di ketahui orang. Di dalam itu pun Tio tidak tahu kehadiran Lita dan Pangga beserta Polisi.
Pintu yang mereka tuju sedang sulit untuk dimasukki.. akhirnya mereka mendobrak pintu dan akhirnya mereka memergoki Tio dengan menyekap Rita..mereka pun mengetahui tempat persembunyian Rita dan Tio selama ini. Polisi langsung membekuk tio di kantor polisi, awalnya Tio berusaha mau melarikan diri, namun karena semua rumah itu di kepung oleh Polisi Tio tidak bisa melarikan diri dari kenyataan, pihak polisi terpaksa menembak kaki Tio agar tidak melarikan diri.
Mereka yang mengetahui Rita yang sedang terkepar memar lemas dan sakit... Pangga langsung menghampiri Rita yang lemash itu dan melepaskan semua ikatan-ikatan yang ada di tubuh Rita... Pangga melepaskannya sambil menangis... dan begitu juga dengan Lita...
“Rita... Rita.... Taaa... Taaaa.... ini Aku Pangga... aku pulangg aku datangg Ritaaa. Bangunn.... aku sayang....... sama kamuuu jangan tinggalin akuuu... Ritaaaa... aku disi niii”
Pangga menangisss dengan pilu...
“kak... aku Lit... kak Aku Lita ... aku pulang kak... kakak bertahan yaaa,.... Tio bajingan itu sudah di tangkap polisi....”
Lita pun menangis dengan sesak...
Anggun dan Dion merasakan penderitaan Rita dan Lita yang mereka alami.
Pangga tetap memeluk Rita dengan posisi Rita yang lemah tidak berdaya...
“Taaa... sejak kapan kamu seperti ini... maafin akuu Taaa.. tidak bisa menjagamu dengan baik...” maafin akuu...”
Pangga menangisi Rita yang sedang berbaring lemah dan masih memeluknya dengan keadaan yang penuh isapan tangis..
Begitu pun dengan Lita dia merengung-rengung menyebut-nyebut bajingan Tio... karena telah menyiksa kakaknya selama ini.
Anggun bilang pada Lita kalau hal ini sejak Lita pergi ke Luar negeri...., dan Anggun pun bercerita dengan Lita kalau Rita kakaknya menjalin hubungan dengan Pangga sejak Lita masih sekolah dulu.
Mereka saling memberi pengertian dan mereka tidak bisa menghapus air matanya karena tidak sanggup melihat penderitaan yang dialami oleh Rita.
Lalu mereka berbondong-bondong menuju keluar kamar bawah tanah itu dengan membawa Rita.
“mas Pangga kita bawa kak Rita kerumah sakit saja... biar kak Rita cepat sembuh.......”
kata Lita sambil menangis. Tidak diduga Rita pun sadar dan mengigo sambil mengatakan sesuatu.
“NGaaaa.a.aa.a.a., Pangaaaa..... tolong aku......”
Mereka kaget dan Pangga yang di sampingnya sedang merapikan dan membersihkan badannya dari debu... juga kaget... begitu pun dengan Lita, anggun dan Dion. Mereka tersipu dan terharu atas keadaan Rita.
Tidak lama kemudian mereka menyuruh bik Inah untuk membersihkan rumahnya dan menutup kamar bawah tanah itu. Dan mereka menyuruh orang untuk menutup semua yang ada di dalam kamar bawah tanah tersebut dengan maksud tak ada lagi ruangan yang tersembunyi yang mengakibatkan penderitaan itu.
Dan mereka langsung membawa Rita kerumah sakit untuk menyembuhkan Rita. Sesampai dirumah sakit Rita pun di periksa oleh Ahli dokter. Di sana Rita masih dalam keadaan yang masih kritis, dokterpun meyakinkan kalau Rita 70% masih belum bisa sembuh total.
Atas kabar itu semua orang yang menyayangi Rita sangat khawatir dan takut akan bakal kehilangan Rita. Terutama Pangga dan Lita yang begitu menyayangi Rita. Anggun pun sahabatnya juga berpikir seperti itu. Mereka tidak mau kehilangan sahabatnya itu. Karena keadaan seperti itu membuat mereka khawatir, mereka juga melakukan usaha agar Rita cepet sembuh mereka selalu berdo’a untuk Rita agar bisa Siuman.
5 hari sudah Rita di rumah sakit, Pangga menerima laporan dari dokter spesialis itu.
Dengan diam-diam dokter menghampiri mereka.
“maaf ini pihak keluarganya siapa yaaa..”
Tanya dokter.
“ saya dok..?”
jawab Lita dan Pangga.
“ok. Saya tidak menuntut siapa keluarga Rita, namun yang saya beritahukan, disini Rita masih belum bisa di ajak berkomunikasi banyak, tapi dia sudah agak lumayan dibanding yang kemaren-kemaren, jadi kalian semua tidak usah khawtir. Hanya saja saya sarankan agar Rita tidak mengulangi kejadian seperti ini, karena keadaan Rita cukup lemah sekali, dia sepertinya kurang makan dan minum,” kata dokter kepada mereka semua.
“iya ... ini memang gara-gara bajingan brengsek itu..., aku akan balas dia..”
kata Pangga..
“sudah-sudah.. mas..., ini sudah tidak aku bahas,,, lagi., karena Tio itu sudah diatasi yang berwajib.”
“memangnya masalah Rita apa sehingga Rita kekurangan makan dan minum seperti itu, dan sepertinya Rita hamper saja terkena gangguan jiwa akibat stress... itu hasil penelitian saya selama 1 minggu ini.”
Kata dokter.
“iyaa.. dok.. terus bagaimana memulihkan kakak saya kesemula dan bisa di ajak bicara seperti dulu.”
Tanya Lita.
“yaaa.. itu tergantung kondisi yang kita berikan pada Rita.., bisa hari ini, bisa satu minggu, bisa satu bulan dan bisa lebih bahkan bisa tahunan, karena saya mendapat pasien seperti ini tidak pertama kali ini tapi sering sekali saya menemukan masalah seperti Rita ini”
kata dokter.
“ terus apa dok.. yang kita lakukan pada kakak saya.....”
Tanya Lita... pada dokter.
“yaahhh Rita harus diberi kasih sayang dan perhatian yang cukup, sperti itu misalnya..!!!”
kata dokter.
Setelah mereka menerima laporan dari dokter... mereka berusaha memberikan pengertian dan perhatian terhadap Rita . Pangga terutama, Pangga yang kasih sayangnya tidak akan pernah pudar telah memberikan apa saja hanya buat Rita. Pada saat keadaan Rita membaik sudah bisa diajak bicara mereka semua menjenguk Rita kedalam kamar rumah sakit untuk melihat Rita siuman..
Saat itu Pangga dan Lita seadang mengajak bicara namun Rita masih saja belum kuat untuk berbicara.
“kak... bangunnn.. ini Lita kak.. ayooolahhh kak, kakak pasti kuat menghadapi semua ini”
kata Lita.
Pangga yang sedang duduk didekat Rita dan sambil mengelus serta mencium jemari Rita juga berkata sama.
“Taa... ini Pangga... aku disini kamu gak kangen sama aku..., nanti kalau kamu sudah sehat kita jalan-jalan lagi ketempat kita dulu yaa.., kamu cepet sembuhh.. Rita... aku kangen dengan hidup yang kiita jalani dulu,..... kamu harus... sembuh..” Pangga sedang merintih.. membujuk Rita agar kuat dan bisa sadar dan bisa tenang.
Lita, Anggun dan Dionn.. meninggalkan Pangga sendirian untuk menjaga Rita.
“mas pangga kita makan dulu yaa..., mas Pangga pasti lapar sejak kemaren tidak makan gitu..”
kata Lita.
“tiadak Lit..., aku tidak mau makan sebelum Rita sembuh.”
Jawab Pangga.
“nanti mas Pangga malah sakit lhoo”
“iya nanti saja Lit.., aku pengen menemani Rita.”
“yaaa sudah.... nanti saya pesankan makan kesini saja yaa mas... saya mbak Anggun dan Mas Dion makan dan salat dulu.”
Begitu mereka semua meninggalkan Pangga, Pangga tetap berusaha agar Rita bisa siuman dan bisa bicara dengan normal, karena mulut Rita masih belum bisa berbicara dengan normal masih kaku.
Tidak lama kemudian Rita siuman dan bisa bicara, namun hanya merintih.
“Ngaaaaa.a.a.a.....!!!”
Pangga pun kaget dengan Rita yang siuman didepan matanya. Rita pun mengetahui dengan mata kepanya bahwa Pangga pulang.
“Ritaaaa....., sayang ini aku Pangga... kamu sudah bisa bicara sayang,... sayang... aku kangennnn... denganmuuu.. kamu cepat sembuhh yaaaa.., kamu tidak apa-apaaaa kann...”
Tanya Pangga dengan rasa kasih sayang.
“Pangga...., aa’aa’’’’aakuuuuu.... tidak mauuuu keeekhhiiilangann kamuuu.....”
“iyaa iya sayang... aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan disampingmu selamanya..., yaaa...”
jawab Pangga.
Namun Rita sedikit kecewa dengan sikap Pangga.
“Pangga...Panggaaa... kamuu kamuu”
dengan terengah-engah nafas Rita sesak sulit untuk berbicara....
“iya Taa,,... bilang sama aku bilang... kamu minta apa sayang... katakan... aku disampingmu..”
“aku kecewa denganmu Nggaa..”
kata Rita...
Panggapun bingung
“kecewa apa.. Ta’’’’....
kenapa kamu bilang begitu ke aku, aku sudah membawamu kesini untuk menyelamatkan mu dari sekapan Tio..”
jawab Pangga
“iya Ngaa tapi.. tapi... aku takut... kamu ninggalin aku lagiii..., 3tahun aku disekap didalam kamar itu.., kalau aku tidak syang kekamu aku sudah mati Nggaaa..., aku menunggumu..., aku menanti kamu, aku berharap kalau kamu bakal nyelamatin aku dari sekapan Tio....,”
dengan tangisan yang penuh dengan air mata. Rita merintih...
“Taa’’...ta;’’’ dengar kan aku... dengarkan aku sayangg... aku tidak akan meningglakanmu.., kamu harus janji kamu harus sembuhhh...., setelah sembuhhh nanti aku akan menikahimu... yaaa.. ingat kamu harus sembuhhh... yaaaa...”
kata Pangga dengan penuh kasih sayang pada Rita.
Hari demi hari 5 tahun sudah mereka berpisah dan sekarang telah bertemu kembali, mereka bersatu untuk berjuang demi cinta mereka, akhirnya Rita sembuh dan kembali normal dan sekarang mereka bahagia... lama-kelamaan mereka menikah.. dan hidup bahagia.. begitu juga dengan Anggun..
Anggun menikah dengan Dionn... dan Lita telah dilamar oleh Dokter spesialis itu dan akhirnya mereka menjalin hubungan erat dan sampai ke jenjang pernikahan. Begitu histerisnya kehidupan mereka yang selama ini dilanda penderitaan.
Berakhirlah sudah mereka hidup bahagia serta sejahtera. Dan kini Rita dengan Pangga telah dikaruniai seorang putra. Begitu pun juga dengan Anggun dan Lita... mereka semua hidup bahagia tidak ada yang mengusik hubungan mereka.